Kamis, 27 Agustus 2015

Periksa Ban Sebelum Berangkat Mudik


Periksa-Ban-Sebelum-Berangkat-Mudik
Agar perjalanan mudik selalu Aman dan Nyaman, coba periksa beberapa hal di bawah ini:
Tekanan Angin. Aturlah tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Ban dengan tekanan angin yang berlebih akan membahayakan karena rentan meledak ketika panas. Sebaliknya, ban dengan tekanan angin yang kurang juga menyebabkan borosnya konsumsi bahan bakar serta membahayakan ketika terkena jalanan rusak.
Spooring & Balancing. Usahakan melakukan pemeriksaan ini sebelum melakukan perjalanan mudik. Kondisi ban akan dibuat optimal, sehingga menghindari terjadinya kecelakaan akibat ban yang kurang optimal.
Muatan Maksimal. Periksa dan pastikan jumlah muatan maksimal yang mampu ditampung oleh ban kendaraan Anda. Hal ini agar mencegah terjadinya ban meletus akibat keberatan beban dan mengganggu perjalanan mudik Anda.
Kerikil pada Telapak Ban. Dalam pemakaian, seringkali terdapat batu-batu kerikil kecil yang terselip pada pola alur telapak ban. Jika menemukan hal ini, sebaiknya kerikil tersebut dicongkel. Membiarkan kerikil secara lama akan membuat kerikil tersebut semakin masuk, sehingga lama-kelamaan akan menembus dan melubangi ban.
Semir Ban. Hindari pemakaian semir ban dengan bahan silikon. Semir dengan bahan ini memang membuat tampilan ban menjadi mengkilap, tapi dapat menyebabkan kerusakan pada ban. Beberapa jenis semir yang beredar di pasaran malah bisa membuat ban menjadi licin. Hal ini tentu saja kan sangat membahayakan bagi pengendara.
Ban Cadangan. Banini, -sesuai penamaannya- memang hanya menjadi cadangan alias tidak dipakai secara rutin. Tapi kondisi ban ini seringkali dilupakan oleh para pengendara. Ketika salah satu ban utama mengalami masalah, barulah teringat akan ban cadangan. Tidak sedikit pengendara yang menemukan ban cadangan dalam kondisi kemps. Karena itulah, lakukan pemeriksaan seluruh ban, termasuk ban cadangan kendaraan, agar perjalanan mudik Anda senantiasa Aman dan Nyaman.

Perawatan Ban



Secara umum, fungsi ban untuk segala jenis kendaraan baik roda dua, roda empat atau lebih, sama yaitu berfungsi untuk meredam getaran, menyeimbangkan, mengontrol, dan juga sebagai penahan beban kendaraan saat melaju. Untuk itu pemilihan ban yang sesuai dengan kondisi jenis kendaraan, kondisi jalan yang sering ditempuh, type serta kembangan ban. Kesemuanya itu merupakan faktor keselamatan dan kenyamanan disaat berkendara.

Selain mesin kendaraan, faktor terpenting lain adalah perawatan ban. Kecerobohan atau kelalaian dalam merawat dan memakai ban sering menyebabkan kecelakaan di jalan raya. Pemakaian ban yang tidak sesuai dengan jenis kendaraan, beban yang berlebihan, keausan ban, merupakan sebagian penyebab ketidakamanan dan kenyamanan berkendara.





Untuk itu perawatan ban yang perlu diketahui:

1. Tekanan angin ban harus tepat
Ban yang mempunyai tekanan kurang sesuai (lebih atau kurang) akan menyebabkan ban mudah panas disebabkan gesekan yang besar dengan aspal, sehingga ban cepat aus dan bisa membahayakan keselamatan pengemudi serta konsumsi bahan bakar yang jadi lebih boros. Ukuran tekanan angin yang tepat bisa dilihat juga pada buku petunjuk pemilik kendaraan.

2. Menukar posisi ban (Switching)
Ban kendaraan roda 4 atau lebih bisa awet masa pemakaiannya, bila melakukan switching/menukarkan ban mobil yang di depan untuk dijadikan ban belakang dan sebaliknya tiap 6000 mil, supaya kondisi tingkat keausan seluruh ban dapat merata.

3. Memperhatikan tingkat keausan ban
Penggantian ban baru segera dilakukan jika permukaan ban telah terlihat aus (gundul). Permukaan ban yang telah aus melewati batas aman dapat mengakibatkan kendaraan mudah kehilangan kontrol terhadap permukaan jalan, resiko slip atau tergelincir pun jadi lebih besar.

4. Selalu memasang tutup pentil ban
Banyak orang mengabaikan tutup pentil. Fungsi yang lumayan penting untuk menjaga tekanan angin ban. Untuk itu usahakan dan pastikan tutup pentil selalu terpasang pada ban sebelum menjalankan kendaraan. Jangan remehkan keberadaan tutup pentil pada ban.

5. Memperhitungkan beban muatan kendaraan
Tiap jenis ban memiliki batas maksimal dalam menahan beban, jangan membebani ban dengan muatan yang berlebihan. Jangan terlalu memaksakan kendaraan untuk menampung penumpang melebihi kapasitas agar terhindar dari pecahnya ban karena mendapat tekanan beban berlebihan.

6. Melakukan Spooring dan Balancing
Lakukan secara berkala untuk memeriksa keseimbangan bagian kaki-kaki kendaraan agar ban semakin maksimal memberikan grip ke permukaan jalan dan masa pakainya pun dapat lebih awet.

7. Memilih ban yang sesuai.
Untuk memaksimalkan kerja ban, penting untuk memilih suatu patern (kembang/batik) ban yang sesuai dengan kendaraan dan jalan yang sering ditempuh dipakai.
Patern atau kembang/batik ban dapat dikategorikan kedalam 4 kategori, diantaranya : a. Rib type : menahan gelincir kesamping, noise yang rendah, stabilitas tinggi. Tepat untuk jalan ber-aspal. b. Lug type : memberikan traksi dan pengereman yang istimewa. Tepat untuk medan berbukit dan kondisi jalan jelek. c. Block type : Traksi istimewa, tepat untuk jalan tidak rata dan berpasir. d. Composite type : Kombinasi dari tipe-tipe diatas.